Pramoedya Ananta Toer secara luas dianggap sebagai salah satu pengarang yang produktif dalam sejarah sastra Indonesia. Pramoedya telah menghasilkan lebih dari 50 karya dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa asing.Blora, di jantung Pulau Jawa, pada 1925 beliau di lahirkan,sebagai anak sulung dalam keluarganya. Ayahnya adalah seorang guru, sedangkan ibunya berdagang nasi. Nama asli Pramoedya adalah Pramoedya Ananta Mastoer, sebagaimana yang tertulis dalam koleksi cerita pendek semi-otobiografinya yang berjudul Cerita Dari Blora. Karena nama keluarga Mastoer (nama ayahnya) dirasakan terlalu aristokratik, ia menghilangkan awalan Jawa "Mas" dari nama tersebut dan menggunakan "Toer" sebagai nama keluarganya. Pramoedya menempuh pendidikan pada Sekolah Kejuruan Radio di Surabaya, dan kemudian bekerja sebagai juru ketik untuk surat kabar Jepang di Jakarta selama pendudukan Jepang di Indonesia.
Ia dilarang menulis selama masa penahanannya di Pulau Buru, namun tetap mengatur untuk menulis serial karya terkenalnya yang berjudul Bumi Manusia, serial 4 kronik novel semi-fiksi sejarah Indonesia. Tokoh utamanya Minke, bangsawan kecil Jawa, dicerminkan pada pengalaman RM Tirto Adisuryo seorang tokoh pergerakkan pada jaman kolonial yang mendirikan organisasi Sarekat Priyayi dan diakui oleh Pramoedya sebagai organisasi nasional pertama. Jilid pertamanya dibawakan secara oral pada para kawan sepenjaranya, dan sisanya diselundupkan ke luar negeri untuk dikoleksi pengarang Australia dan kemudian diterbitkan dalam bahasa Inggris dan Indonesia.ia juga menulis Gadis Pantai, novel semi-fiksi lainnya berdasarkan pengalaman neneknya sendiri. Ia juga menulis Nyanyi Sunyi Seorang Bisu (1995), otobiografi berdasarkan tulisan yang ditulisnya untuk putrinya namun tak diizinkan untuk dikirimkan, dan Arus Balik (1995).
Semenjak Orde Baru berkuasa, Pramoedya tidak pernah mendapat kebebasan menyuarakan suaranya sendiri, dan telah beberapa kali dirinya diserang dan dikeroyok secara terbuka di koran.
Tetapi dalam pemaparan pelukis Joko Pekik, yang juga pernah menjadi tahanan di Pulau Buru, ia menyebut Pramoedya sebagai 'juru-tulis'. Pekerjaan juru-tulis yang dimaksud oleh Joko Pekik adalah Pramoedya mendapat 'pekerjaan' dari petugas Pulau Buru sebagai tukang ketiknya mereka. Bahkan menurut Joko Pekik, nasib Pramoedya lebih baik dari umumnya tahanan yang ada. Statusnya sebagai tokoh seniman yang oleh media disebar-luaskan secara internasional, menjadikan dia hidup dengan fasilitas yang lumayan - apalagi kalau ada tamu dari 'luar' yang datang pasti Pramoedya akan menjadi 'bintangnya'.
salah satu karya sastra roman Pramoedya :
- BUMI MANUSIA
- ANAK SEMUA BANGSA
- JEJAK LANGKAH
- RUMAH KACA
- PAKET TETRALOGI
- ARUS BALIK
- GADIS PANTAI
- CERITA DARI DIGUL
- NYANYI SUNYI SEORANG BISU
- MANGIR (drama)
- LARASATI
- CALONARANG
- PANGGIL AKU KARTINI SAJA
- AROK DEDES
- CERITA DARI BLORA
- CERITA DARI JAKARTA
- KORUPSI
- MEREKA YANG DILUMPUHKAN
- PERBURUAN
- PERCIKAN REVOLUSI SUBUH
- SANG PEMULA
- MENGGELINDING 1
- TEMPO DOELOE
- DI TEPI KALI BEKASI
- REALISME SOSIALIS
- BUKAN PASAR MALAM
- MIDAH SI MANIS BERGIGI EMAS
- KEMBALI PADA CINTA KASIHMU
- SEKALI PERISTIWA DI BANTEN SELATAN
- TIKUS DAN MANUSIA
- JALAN RAYA POS, JALAN DAENDELS
- PRAMOEDYA ANANTA TOER DARI DEKAT SEKALI
dan merupakan seseorang pengarang yang produktif dalam sejarah sastra indonesia.
maka dari itu kita sebagai generasi penerus
bangsa selayaknya kita mengenangnya dan mengisi kemerdekaan ini dengan hal hal yang bermanfaat,bagi diri sendiri, masyarakat dan bangsa dan negara..
MERDEKA !!!